Gowa - Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak
akhirnya angkat bicara berkaitan penangkapan 15 tersangka dalam kasus uang
palsu yang diduga melibatkan oknum pegawai Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar, di kampus 2, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Saat ini, kami sudah mengamankan 15 tersangka. Sembilan sudah kami
lakukan penahanan, lima dalam perjalanan dari Mamuju, satu perjalanan dari
Wajo," ujarnya kepada wartawan merespons pemberitaan tersebut di Mapolres
Gowa, Senin malam.
Sejauh ini, pihaknya masih terus mengembangkan kasus tersebut dan kemungkinan
akan ada penambahan tersangka ikut terlibat dalam memproduksi serta mengedarkan
uang palsu tersebut.
"Mungkin masih ada lagi tersangka lanjutannya. Kami minta sabar dulu,
kasusnya masih kami kembangkan," papar mantan Kasat Reskrim Polrestabes
Makassar ini menegaskan.
Reonald bilang, pihaknya
telah menemukan sejumlah alat bukti serta bukti-bukti lainnya. Pengungkapan
kasus ini atas kerja sama tim super serta menggunakan teknologi guna membongkar
jaringan pembuat uang palsu tersebut.
"Salah satu barang buktinya ada mesin di belakang ini. Perkara ini
terungkap atas kerja tim super. Kami melakukan berdasarkan join investigation.
Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific investigation,"
ungkap dia.
"Kita libatkan Labfor, BI (Bank Indonesia), BRI, BNI juga kita libatkan,
kemudian kita libatkan dan terbantu dari rektor universitas (UIN Alauddin) di
Gowa. Kenapa, karena ternyata alat dan barang bukti yang kami dapatkan di dalam
kampus salah satu universitas di Gowa," katanya lagi.
Ia mengemukakan, pengungkapan perkara ini dilakukan bersama-sama tim sehingga
memudahkan penyelidikan termasuk pihak petinggi kampus dengan meminta agar
kasus ini diungkap sampai ke akar-akarnya.
Penanganan perkara uang palsu tersebut, kata dia, dimulai awal Desember 2024. Lokasi awal berada di daerah Pallangga, Gowa. Ada transaksi sebesar Rp500 ribu menggunakan uang palsu.
Dari laporan yang diterima, maka ditindaklanjuti hingga ditemukan uang palsu
senilai Rp500 ribu. Dari situ, dikembangkan, kemudian ditemukan lagi uang
sebesar Rp446,7 juta.
"Barang bukti yang kami temukan di salah satu kampus, ada 100 jenis. Bahwa
benar saat ini sudah ditingkatkan ke penyidikan. Kami mohon waktu, ini masih
kami kembangkan lagi," tuturnya.
Untuk barang bukti, kata
Reonald, yakni uang pecahan Rp100 ribu, dan barang bukti lain masih ada.
Pihaknya meminta semua pihak agar bersabar mengingat saat ini tim sedang
bekerja dan selanjutnya akan dirilis kembali di Polda Sulsel dalam waktu dekat.
Saat ditanyakan apakah ada keterlibatan guru besar Kampus UIN Alauddin Makassar
dalam kasus itu, ia enggan memberikan penjelasan karena tim sedang bekerja saat
ini.
"Itu nanti. Mohon waktu. Kita harus dahulukan praduga tak bersalah. Ini
kami kumpulkan semua barang bukti. Kami tidak mau salah dalam mempersangkakan
seseorang. Tapi kalau dia terlibat pasti langsung tersangka," ucapnya
menegaskan.
Tulis Komentar